Masyarakat Nelayan Desa Daori, yang terletak di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai, khususnya dalam hal tradisi penangkapan ikan secara turun temurun tradisi turun temurun ini suda berlangsung ratusan tahun dari jaman kesultanan sampai sekarang tradisi ini Masi di pertahankan.
Masyarakat pesisir di desa Daori tetap mempertahankan metode penangkapan ikan dengan cara tradisional yang disebut “HOL” atau “IGI”, sebuah warisan dari leluhur mereka yang digunakan selama puluhan bahkan ratusan tahun dari jaman kesultanan sampai sekarang.
Metode “HOL” bukan sekadar cara menangkap ikan, melainkan juga bagian dari identitas budaya lokal masyarakat Daori dari generasi ke generasi.
Cara ini dilakukan dengan alat-alat sederhana buatan tangan sendiri, dan biasanya dilakukan secara perorangan dengan mengandalkan pengetahuan lokal tentang Arus Laut dan musim ikan, masarakat desa daori memasang IGI atau hol di perairan sekitar kampung daori dengan hasil tangkapan ini bisa di jual ke masarakat sekitarnya.
Sebagian besar warga pesisir Desa Daori memiliki Alat Tangkap ikan tradisional hampir semua rumah memiliki HOL atau IGI ,
Kreatifitas ini bagian dari warisan leluhur, penggunaan alat tangkap cara tradisional ini juga salasatu bukti mampu menopang ekonomi masyarakat setempat.
Ikan hasil tangkapan bukan hanya dikonsumsi sendiri, tapi juga dijual ke pasar desa tetangga sebagai sumber utama penghasilan mereka.
“Menurut sejumlah warga, metode ini jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan praktik penangkapan ikan modern yang sering kali merusak ekosistem laut, seperti. bahan peledak potas ikan yang tidak manusiawi itu”. Tegas warga desa Daori.
Maka Warga Desa Daori Tetap menggunakan dengan cara tradisional, demi menjaga kelestarian terumbu karang laut agar tetap terjaga, dan populasi ikan dapat terus berkelanjutan.
Namun demikian, masyarakat Desa Daori menyuarakan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, melalui Dinas Perikanan, memberikan perhatian penuh terhadap keberlangsungan tradisi ini turun temurun yg hampir punah ini , menurut Aju sala satu tokoh masarakat kepada media molokuNews Com bahwa tradisi alat tangkap ini suda menjadi warisan budaya leluhur kami turun temurun sampai sekarang
kami minta kepada pemerintah propinsi maupun daerah supaya memperhatikan warisan Leluhur kami ini.
Mereka menginginkan adanya dukungan dalam bentuk, bantuan alat tangkap ikan dan sekaligus dapat mempromosikan budaya
“HOL” atau “IGI”. ke kanca lokal dan nasional bahkan internasional.
“Kami tidak ingin anak cucu kami lupa dengan cara leluhur kami menangkap ikan. dengan cara ramah lingkungan dan alami
Tradisi Tangkap ikan ini bukan hanya soal makan dan hidup, tapi juga soal menjaga alam bawa laut kita, ungkap aju seorang tokoh masyarakat Desa Daori.
Masyarakat berharap agar tradisi ini bisa dijadikan sebagai program unggulan daerah, bahkan dikembangkan menjadi destinasi wisata budaya bahari yang mengangkat kekayaan lokal Pulau Makian ke kancah nasional maupun internasional di kabupaten Halmahera Selatan.
Dengan segala potensi yang dimiliki, tradisi penangkapan ikan di Desa Daori seharusnya tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diberdayakan, agar menjadi kebanggaan daerah sekaligus contoh praktik berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya laut dan panorama alam bawa laut yg terjaga.
Redaksi molokuNews (Mito)
editor molokuNews (Win)
