Oktober 28, 2025
1000075229

Jakarta – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran Polri atas peran aktif mereka dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, yang menjadi bagian dari agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

 

Pernyataan itu disampaikan Titiek saat mengikuti kegiatan penanaman jagung kuartal III tahun 2025 yang dilaksanakan secara serentak di lahan seluas 795.339,53 hektare, tersebar di 36 wilayah Indonesia, pada Rabu, 9 Juli 2025. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Menteri Pertanian Andi Amran dan Menteri Perhutanan Raja Juli Antoni.

 

> “Inisiatif Kapolri dalam mempercepat swasembada pangan adalah langkah luar biasa yang patut kita apresiasi setinggi-tingginya. Ini bukti nyata kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kedaulatan pangan bangsa,” ungkap Titiek.

 

Titiek menegaskan bahwa cita-cita swasembada pangan seperti yang disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato pelantikannya, tidak bisa hanya dibebankan kepada Kementerian Pertanian. Menurutnya, kerja gotong royong antar-kementerian, lembaga, termasuk aparat kepolisian, sangat diperlukan.

 

Lebih lanjut, Titiek mengungkapkan bahwa Polri telah berperan di seluruh rantai produksi jagung nasional, mulai dari:

 

pencarian dan pembukaan lahan,

distribusi benih unggul dan pupuk,

pendampingan teknis saat penanaman,

pemberian bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian),

hingga jaminan penyerapan hasil pasca panen.

Polri juga membuktikan keseriusannya dengan melakukan:

 

rekrutmen bintara khusus bidang ketahanan pangan,

pengembangan aplikasi Gugus Tugas Pangan,

pembangunan 18 gudang pangan milik Polri,

dan bahkan memfasilitasi ekspor jagung ke sejumlah negara.

> “Setelah sukses menghasilkan lebih dari 2 juta ton jagung pada kuartal I dan II, hari ini Polri kembali menunjukkan komitmennya dengan penanaman jagung di kuartal III serta di lahan perhutanan sosial,” tambahnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Titiek juga mengajak seluruh kementerian dan lembaga untuk menjadikan Polri sebagai contoh kolaboratif yang konkret dalam program ketahanan pangan nasional.

 

Namun, ia tak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan, seperti:

 

penyusutan lahan pertanian,

keterbatasan air,

dan perubahan iklim global.

Sebagai solusi, Titiek mendukung pemanfaatan program perhutanan sosial berbasis agroforestri sebagai model untuk menjaga tutupan hutan sekaligus memproduksi pangan. Tanaman seperti padi, jagung, kedelai, dan tebu bisa ditanam bersamaan dengan tanaman konservasi seperti MPTS (Multi Purpose Tree Species).

 

> “Program ini tidak hanya menjaga ekologi, tapi juga menjadi sumber penghidupan dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” jelas Titiek.

 

Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan data Kementerian Kehutanan, hingga kini telah disetujui program perhutanan sosial seluas 8,3 juta hektare yang melibatkan 15 ribu kelompok usaha perhutanan sosial. Dari luasan itu, perlu dikaji potensi mana saja yang dapat dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

 

Menutup pernyataannya, Titiek kembali menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kapolri dan Kapolda Jawa Tengah atas penyelenggaraan kegiatan penanaman jagung di lahan perhutanan sosial, sebagai wujud nyata kontribusi Polri untuk Indonesia.

 

“Saya pribadi dan sebagai Ketua Komisi IV DPR RI menyampaikan penghargaan setinggi dunia kepada jajaran Polri. Semoga langkah inspiratif ini ditiru oleh kementerian dan lembaga lain,” tutupnya.

 

Reporter Molokunews ( Mito)

Editor Molokunews ( Win )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *