Oktober 28, 2025
IMG-20250703-WA0004

Pulau Morotai, 2 Juli 2025 |MolokuNews.com — Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus memperkuat komitmennya dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi. Tahun ini, anggaran sebesar Rp9,1 miliar dialokasikan untuk membangun talud penahan ombak di dua desa rawan abrasi, yakni Desa Yayasan dan Desa Cocububu.

 

Sekretaris Dinas PUPR Morotai, Muhammad Darmawan, menyampaikan bahwa saat ini kedua proyek tersebut tengah memasuki tahap tender perencanaan. Di Desa Yayasan, talud direncanakan sepanjang 200 meter dengan nilai anggaran Rp4,3 miliar. Sementara di Desa Cocububu, talud yang dibangun akan memiliki panjang lebih dari 200 meter dengan total anggaran mencapai Rp4,8 miliar.

 

“Kedua proyek ini kami prioritaskan karena lokasi tersebut termasuk wilayah pesisir dengan tingkat abrasi yang cukup tinggi. Talud ini akan menjadi pelindung utama permukiman warga,” ujar Darmawan saat ditemui di kantornya, Rabu (2/7/2025).

 

Selain dua proyek tersebut, lanjut Darmawan, Dinas PUPR juga mengalokasikan anggaran tambahan sekitar Rp1 miliar untuk pembangunan talud secara swakelola. Proyek swakelola tersebut akan mencakup pembangunan sepanjang 250 meter dan dikerjakan langsung oleh tenaga teknis dari dinas terkait.

 

Seluruh pendanaan pembangunan talud bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2025. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang terhadap permasalahan abrasi yang sering mengancam wilayah pesisir, terutama saat musim gelombang pasang.

 

“Talud penahan ombak ini bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, tapi juga berfungsi sebagai tameng bagi warga dan aset-aset penting di garis pantai,” tegasnya.

 

Darmawan juga menyampaikan bahwa pekerjaan fisik proyek ini dijadwalkan mulai dikerjakan pada triwulan ketiga tahun 2025, setelah seluruh proses perencanaan dan administrasi selesai. Ia berharap masyarakat turut menjaga infrastruktur yang telah dibangun agar manfaatnya bisa berkelanjutan.

 

“Peran serta masyarakat sangat penting. Talud ini adalah bentuk perlindungan bagi kita semua dari bencana alam yang sulit diprediksi,” tutupnya.

Redaksi: Mito
Editor: Win

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *